Di sebuah kota, tinggalah seorang kakek lanjut usia yang sudah berumur 80 tahun. Sebagaimana orang - orang yang sudah berumur, banyak penyakit yang datang silih berganti, tidak terkecuali dengan sang kakek ini. Sang kakek mengidap penyakit prostat yang cukup parah.
Pada suatu hari sang kaket sama sekali tidak bisa membuang air seni. Anak - anaknya pun membawanya ke rumah sakit agar segera ditangani oleh dokter dan diupayakan agar masalahnya bisa teratasi. Alhamdulillah, para dokter bisa mengatasi masalahnya, ia bisa membuang air seni dan berkuranglah rasa sakitnya. Anak - anaknya pun menemui dokter yang mengobati dan mengucapkan terima kasih atas bantuannya. Setelah itu, meraka kembali menemui ayahnya untuk menghibur dan menenangkan hatinya. Naun ternyata mereka dapati sang ayah sedang tenggelam dalam deraian air maata. Mereka pun kebingungan dan bertanya kepadanya, "Wahai ayah, rasa sakit yang engkau rasakan telah hilang, mengapa ayah menangis?".
Kakek tua itu menenangkan diri dari tangisanya, lalu ia menjawab, "Dokter itu baru sekali ini saja menolongku, kan tetapi kita benar - benar merasakan kebaikannya dan kita benar - benar sangat berterima kasih kepadanya. Aku teringat Allah ta'ala, yang selama 80 tahun ini mengguyurku dengan berbagai kenikmatan. Allah Maha Dermawan kepadaku. Ia memberiku segala sesuatu, bahkan perkara yang tidak aku minta pun Dia berika untukku. Namun betapa kurang rasa syukurku kepadaNya.
Hikmah Dibalik Kisah
Mengapa kita sulit merasakan kebaikan Allah dan lebih mudah merasakan semu seseorang ? Apakah di dalam diri kita tidak ada kebaikan dari Allah ? Tentunya tidak demikian, diri kita dipenuhi dengan karunia Allah, akan tetapi kita selama ini tidak menganggapnya dan tidak berusaha untuk merasakannya. Seandainya kita mau merasakanyya satu - persatu, tentu kita mendapati betapa Maha Baiknya Allah kepada kita. Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk merasakan nikmat - nikmat Allah kepada kita agar kita bisa benar - benar bersyukur kepadaNya.
0 komentar:
Posting Komentar