Menyajikan informasi tentang agama islam, rekaman MP3, dan video kajian islam.


      Untaian Mutiara      

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”(HR. Muslim no. 2963) ● Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah no. 2414) ● "Kebajikan yang paling ringan adalah,dengan menunjukkan raut wajah berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut." (Sayyidina Umar bin Khattab r.a)

Sabtu, 18 April 2015

Keindahan Menolong Orang Lain

Alkisah pada suatu senja tampak seorang perempuan cantik berusia empat puluhan, berpakaian indan dan santun, turun dari mobil mewah yang ditumpangi. Dengan wajah yang tidak bahagia, dia mendatangi rumah bibinya yang berada di pinggir kota dan jauh dari keramaian.



Setelah melepas kangen, sambil menarik napas panjang, perempuan itu berkara, "Bibi, setelah anak - anak besar, saya merasa kesepian dan tidak bahagia. Saya merasakan kehidupan yang hampa dan tidak bermakna lagi."

Sambil tersenyum bijak, tanpa berkomentar sedikitpun sang bibi memanggil seorang perempuan yang bekerja pembantu harian di rumah itu. "Mbak, ini keponakan ibu. Datang dari kota ingin mendengar kisah bahagia. Nah, tolong diceritakan, bagaimana caranya menemukan kebahagiaan ?".

Pembantu harian tersebut kemudian duduk di kursi yang ada di dekat perempuan itu, lalu mulai bercerita dengan gaya bahasanya yang lugu dan sederhana. Suaranya jernih dan jelas.

"Begini, non, saya pernah mempunyai suami dan anak. Tetapi, suami saya meninggal karena kanker. Tiga bulan kemudian putra tunggal saya menyusul bapaknya, meninggal tertabrak truck. Saat itu, saya tidak mempunyai siapapun. Saya tidak bisa tidur, tidak enak makan, tidak bisa tersenyum apalagi tertawa. Tiap hari selalu ada waktu untuk menangisi nasib saya yang jelek ini. Saya bahkan berpikir mau bunuh diri saja. Lalu suatu malam, sepulang kerja, seekor kucing mengikuti saya. Karena di luar dingin, saya membiarkan anak kucing itu masuk ke dalam rumah. Saya memberinya susu, yang langsing habis diminum. Anak kucing itu mengeong dan menggosok - gosokan badannya ke kaki saya. Untuk pertama kalinya dalam bulan itu, saya bisa tersenyum.

Saya sendiri merasa keheranan, lalu berpikir, jika membantu seekor kucing saja bisa membuat saya tersenyum, mungkin melakukan sesuatu untuk orang lain bisa membuat saya bahagia. Jadi, hari berikutnya, saya membuat kue pisan dan memberikannya kepada tetangga yang sedang sakit dan tak bisa bangun dari tempat tidurnya. Dia sangat senang menerima pemberian saya dan kamipun sempat bercakap - cakap dengan bahagia.



Setiap hari, saya mencoba berbuat baik, paling sedikit satu kali sehari berbuat baik. Karena yang saya rasakan, saat melihat orang lain bahagia, saya juga merasakan bahagia. Hari ini rasanya tidak ada orang yang bisa makan lahap dan tidur pulas seperti saya. Saya menemukan kebahagiaan ketika bisa membahagiakan orang lain".

Mendengar cerita pembantu harian tersebut sontak perempuan kaya itu menangis. Ia sadar, ia punya segala sesuatu yang bisa dibeli dengan uang. Kekayaan yang dimilikinya ternyata tidak mampu membuatnya bahagia.

Hikmah Di Balik Kisah
Bukan kekayaan, bukan pula kedudukan dan materi yang mendatangkan kebahagiaan sejati. Tetapi jiwa bersyukurlah yang menjadi kunci pembuka kebahagiaan. Syukur adalah magnet keberkahan. Dengan mensyukuri segala sesuatu yang telah kita miliki, maka kebahagiaan akan selalu mengalir di dalam kehidupan kita. Sebaliknya jika kita tidak mampu menerima keadaan kita hari ini sebagaimana adanya dan mensyukurinya, mak akan muncul "ketimpangan" batin. Akan terjadi gejolak ketidak - nyamanan, ketidakbahagiaan, yang akan membawa kita pada penderitaan yang berkepanjangan. Mampu bersyukur adalah "ilmu hidup" yang harus kita praktekkan. Kebahagiaan itu bukan sekedar apa yang kita daparkan, malah seringkali dengan mampu memberikan bantuan atau pertolongan bagi orang yang memerlukan dan hal itu pasti melahirkan kebahagiaan.

Keindahan Menolong Orang Lain Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Abdul Aziz

0 komentar:

Posting Komentar