Menyajikan informasi tentang agama islam, rekaman MP3, dan video kajian islam.


      Untaian Mutiara      

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”(HR. Muslim no. 2963) ● Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah no. 2414) ● "Kebajikan yang paling ringan adalah,dengan menunjukkan raut wajah berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut." (Sayyidina Umar bin Khattab r.a)

Minggu, 12 April 2015

Nikmat Yang Terlupakan

Berikut renungan seorang wanita di dalam perjalanannya menuju kantor :

Hari ini, di sebuah bus, kulihat seorang wanita yang sangat cantik dengan hijab yang menawan. Dalam hati aku bergumam, "Sungguh beruntung gadis itu, memiliki wajah yang cantik dan kulit yang putih, tak seperti diriku, yang agak hitam dan berjerawat." Akan tetapi, saat wanita itu bangkit untuk keluar dari bus, kuliat ia berjalan dengan langkah gontai. Ternyata ia berjalan dengan satu kaki saja, memakai tongkat kayu. Saat melewatiku, ia menatapku dengan wajah yang teduh dan senyum yang ramah.



"Duhai Allah, maafkan aku jika selama ini sering mengeluh. Terimakasih ya, Allah, telah memberiku kaki yang sempurna, sehingga aku dapat berjalan leluasa. Dunia ini milikku."

Turun dari bus, aku berhenti untuk membeli gula - gula di sebuah kios di tepi jalan dekat kantor. Penjual gula - gula tersebut memiliki anak lelaki yang menyenangkan. Saat kuajak bicara, ia menyambut gembira dan berbicara kepadaku dengan ramah. Saat aku hendak meninggalkan kiosnya, anak tersebut berkata, "Terima kasih, mbak, senang bisa berbicara dengan orang sepertimu. Ketahuilah, sesungguhnya aku buta."

"Duhai Allah, maafkan aku bila selalu mengeluh. Aku punya dua mata yang sempurna. Aku bisa melihat keindahan dunia ini, sungguh kaya diriku."

Lalu, saat menyusuri jalan, aku melihat seorang anak bermata biru. Ia duduk sendirian menyaksikan teman - teman sebayanya yang sedang asyik bermain. Aku berhenti sejenak, lalu berkata kepadanya,"Mengapa kau tidak bermain yang lain, nak ?

Ia tidak menghiraukan ucapanku, wajahnya menatap lurus ke depan, memandang teman - temannya. Ia tidak menjawab pertanyaanku. Kemudian aku pun sadar, ternyata ia tuli. tuna rungu.

"Duhai Allah, terima kasih telah memberiku dua telinga yang sempurna, sehingga aku bisa mendengar merdunya suara dengan jelas. Maafkan aku jika selama ini sering mengeluh."

"Dengan dua kaki yang dapat membawaku ke mana saja, dengan dua mata yang dapat memandang cahaya mentari ketika terbenam, dengan dua telinga yang dapat mendengar apa saja yang ingin kuketahui, mengapa seringkali aku mengeluhkan hal - hal kecil. Duhai Allah, terima kasih, segalapuji bagiMu dan tolong maafkan aku, hambamu yang suka mengeluh ini.

Nikmat Yang Terlupakan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Abdul Aziz

0 komentar:

Posting Komentar