Allah Al - Ghaffar adalah Dzat Yang Maha Kuasa menutupi segala kesalahan para hamba-Nya, dengan cara mengampuni dosa - dosa, menerima taubat dan memberi maaf, serta memalingkan mereka kepada kebenaran.
Imam Al Ghozali memaknai Al - Ghaffar sebagai, "Yang Menampakkan keindahan dan menutupi keburukan.". Dosa- dosa adalah bagian dari sebuah keburukan yang ditutupi-Nya dengan jalan tidak menampakkanya di dunia serta mengenyam pingkan siksa-Nya di akhirat.
Allah juga menutupi (menyembunyikan) bisikan hati serta kehendak - kehendak manusia yang buruk. Begitu pula dengan pengalaman masa lalu, termasuk beragam dosa dan segala pelanggaran yang dilakukannya. Hal ini menunjukkan bahwa Allah sangat luas ampunannya.
"Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang - orang muhajirin dan orang - orang anshar, yang mengikuti Nabi pada masa - masa sulit, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka. (QS. Taubah : 117).
Sahabat Anas ra berkata : "Aku telah mendengarkan Rasulullah bersabda, Allah berfirman : "Wahai putra (putri) Adam ... selama engkau berdoa kepadaku dan mengharapkan ampunan-Ku, Aku ampuni untukmu, apa yhang telah engkau lakukan dimasa lampau dan aku tidak peduli (betapa pun banyaknya dosamu). Wahai putra (putri) Adam ... seandainya dosa - dosamu telah mencapai ketinggian langit, kemudian engkau memohon ampunan-Ku. Aku ampuni engkau, seandainya engkau menemui-Ku membawa seluas wadah bumi ini dosa - dosa dan engkau datang menjumpai-Ku dengan tidak dipersekutukan Aku dengan sesuatu, niscaya Aku datang kepadamu dengan seluas wadah itu pengampunan. (HR. Achmad, Bab Hadist Abi Dzar Al - Ghifari).
Pesan Sosial Ekonomi :
Pesan sosial yang terkandung di dalam sifat Al - Ghaffar diantaranya :
Menutupi aib orang lain Mukmin yang memahami makna Al - Ghaffar, akan berusaha menjadi orang yang selalu menutupi aib saudaranya. Ia tidak menginginkan, sesuatu keburukan yang dialami seseorang penyebar atau diketahui, Rasulullah SAW bersabda : "Siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, Allah menutupi aibnya di dunia dan di akhirat." (HR, Ibnu Majah No. 2534, Kitab Al - Huddud, Bab As - Sitr "ala al-Mu'min wa Daf'l al-huddud bi asy-syubuhat).
Dalam riwayat lain : "Tidak seorang manusiapun menutupi aib orang lain di dunia kecuali Allah menutupi aibnyha di Hari kemudian. (HR. Muslim, No. 4867, Kitab Adz - Dzikir wa ad-Du'a wa at - Taubah wa al-istighfar, Bab Fadl al - Ijtima' 'ala Tilawah al - Quran wa 'ala Dzikri).
Mudah Memanfaatkan Kesalahan
Allah memerintahkan kita untuk meneladani sifat-Nya yang Maha Pengampun. Caranya yaitu dengan saling memaafkan atas segala kekhilafan. Hal ini ditegaskan dalam Al - Quran :
"Katakanlah kepada orang - orang yang beriman, hendaklah mereka memaafkan orang - orang yang tiada takut akan hari - hari Allah karena Dia akan membalas sesuatu kaum terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al - Jatsiyah : 14)
Landasan Sikap dan Mental
Menjauhi sifat benci dan dendam seta berjiwa besar untuk memaafkan kesalahan orang lain. Menyadari bahwa dalam menjalani hidup sekali kekurangan yang harus diperbaiki. Memberikan kesempatan kepada diri sendiri dan orang lain untuk memperbaiki diri. Tidak mau membukan aib orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar