Karena kemasyurannya, para kyai di tanah jawa mempersembahkan gelar "Hadhrotus Syeikh" yang artinya "Tuan Guru Besar" kepada Kyai Hasyim. Beliau semakin dianggap keramatkan oleh para kyai di seluruh tanah Jawa - Madura, sebelum wafatnya tahun 1926, telah memberi sinyal bahwa Kyai Hasyim adalah pewaris kekeramatanya.
Dianrtara sinyal itu ialah ketika Kyai Kholil secara diam - diam hadir di Tebuireng untuk mendengarkan pengajian kitab hadist Bukhari - Muslim yang disampaikan Kyai Hasyim. Kehadiran Kyai Kholil dalam pengajian tersebut dinilai sebagai petunjuk bahwa setelah meninggalnya Kyai Kholil, para Kyai di Jawa - Madura diisyaratkan untuk berguru kepada Kyai Hasyim. Tak heran jika kemudian Kyai Hasyim menjadi guru di nusantara.
Pemimpin Sejak Kecil
Hadhrotussyekh KH. Hasyim Asy'ari lahir 24 Dzul'qaidah 1287 Hijriah yang bertepatan dengan 14 Februari 1871 Masehi. Beliau adalah putra ketiga dari 11 bersaudara. Di garis ibu, Nyai Halimah, Kyai Hasyim masih terhitung keturunan kedelapan dari Jaka Tingkir alias Sultan Pajang, raja Pajang. Namun keluarganya merupakan keluarga Kyai. Kakeknya, Kyai Ustman memimpin Pesantren Nggedang, sebelah utara Jombang. Dua orang inilah yang menanamkan nilai dan dasar - dasar Islam secara kokoh kepada Hasyim. Sejak anak - anak, bakat kepemimpinannya dan kecerdasan Kyai Hasyim sudah nampak. Saat bermain dengan teman - temanya beliau kerap tampil sebagai pemimpin.
0 komentar:
Posting Komentar