Menyajikan informasi tentang agama islam, rekaman MP3, dan video kajian islam.


      Untaian Mutiara      

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”(HR. Muslim no. 2963) ● Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah no. 2414) ● "Kebajikan yang paling ringan adalah,dengan menunjukkan raut wajah berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut." (Sayyidina Umar bin Khattab r.a)

Senin, 23 Maret 2015

Hadiah Buat Majikan

Dikisahkan seorang bangsawan mempunyai seorang pembantu setia yang telah bekerja padanya sejak kecil. Pembantu itu adalah anak yatim piatu terlantar yang dipunggut oleh ayahnya di suatu tempat. Sang bangsawan adalah orang yang hidup bergelimang harta, gemar foya - foya, namun tidak peduli dengan orang - orang di sekitarnya yang miskin dan menderita.

Suatu hari, sang majikan memberikan tugas kepada pembantunya untuk menagih hutang ke luar kota. Sebelumnya, dengan nada yang pongah dia berpesan, "Pembantuku, setelah kamu berhasil menagih semua uang itu, pergilah berkeliling kota untuk mencari dan membelikan barang yang belum aku miliki!?

Di dalam hati, sang bangsawan tertawa geli. Sebab dengan pesan ini, ia ingin mempermainkan pembantunya. Dia tahu bahwa tidak ada suatu barang berharga apapun yang belum dimilikinya. Beberapa hari kemudian, saat pembantunya pulang, sang bangsawan menyambutnya dengan penuh semangat. Ia ingin mengetahui barang apa yang berhasil dibeli oleh pembantunya. Tetapi, alangkah kaget dan marahnya ia, karena si pembantu telah membagikan habis semua uang tersebut kepada orang - orang miskin. Tanpa mau melanggar lebih lanjut alasannya sang pembantu dihukum dan diperlakukan dengan buruk. Suatu ketika, terjadi bencana alam yang luar biasa. Seluruh harta sang bangsawan musnah dan dia pun jatuh bengkrut. Karena musibah tersebut, sang bangsawan memutuskan untuk pergi ke kota lain guna mencari kehidupan baru. Sementara sang pembantu yang sering dicacinya, tetap setia mengikutinya. Setelah berjalan sehari - hari, keduanya tiba di seluruh kota. Penduduk di sana menyambut mereka dengan baik dan ramah. Bahkan, banyak diantara mereka yang memberi makan dan tumpangan.



Mendapat perlakuan yang sangat ramah tersebut, sang bangsawan pun keheranan. Ia tidak menyangka akan mendapatkan perlakuan seperti itu. Lalu ia pun bertanya kepada sang pembantu. Pembantu itupun kemudian memberikan penjelasan, "Tuanku, saya pernah kemari beberapa waktu yang lalu. Tuan pasti ingat, sewaktu tuan memberikan tugas kepada saya untuk membelikan barang yang belum tuan miliki, dengan semua uang hasil tagihan. Uang itu telah saya gunakan untuk menolong orang - orang yang membutuhkan bantuan saat itu. Sekarang giliran merekalah yang menolong kita. Sang pembantu melanjutkan, " Waktu itu, tuan telah mempunyai semua barang.

Hanya satu barang yang belum tuan miliki, yaitu cinta. Maka waktu itu saya berusaha mendapatkannya untuk tuan. Dan cinta itulah yang saat ini memberi kehidupan baru kepada kita. Mudah - mudahan tuan bisa memahami dan tidak marah lagi atas tindakan saya waktu itu." Kemudian dengan mata berkaca - kaca, sang bangsawan memeluk pembantu setianya itu. Ia pun berucap, "Sekarang aku baru sadar, aku adalah seorang kaya yang miskin. Miskin cinta, miskin perhatian kepada orang lain. Terima Kasih, sahabat.

Maafkan aku karena telah memperlakukanmu dengan semena - mena. Padahal, engaku telah membelikan cinta yang tidak aku miliki. Sekarang justru cinta itulah yang meolong kita untuk memulai kehidupan baru.
Hikmah Di Balik Kisah Kita hidup di dunia ini tidaklah sendiri, namun saling bergantung satu sama lain. Kita sangat membutuhkan orang lain agar hidup kita tidak menjadi kaku dan monoton. Disadari atau tidak, manusia secara alami memiliki keterkaitan satu sama lain. Apa yang kita lakukan kepada orang lain dan apa yang kita perbuat saat ini, akan memberikan dampak yang terkadang tidak kita sangka - sangka di masa mendatang. Sebagaimana yang diceritakan pada kisah yang saya posting tadi kita tidak mungkin tidak akan menyangkan akibat dari perbuatan baik yang kita lakukan. Oleh karena itu syukuri kelebihan harta yang ALlah berikan kepada kita, Allah pasti akan melipat - gandakan dalam berbagai bentuk. Jangan menunggu datangnya kesulitan dan kita baru bersyukur saat kesulitan itu teratasi.

Hadiah Buat Majikan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Abdul Aziz

0 komentar:

Posting Komentar