Menyajikan informasi tentang agama islam, rekaman MP3, dan video kajian islam.


      Untaian Mutiara      

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”(HR. Muslim no. 2963) ● Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah no. 2414) ● "Kebajikan yang paling ringan adalah,dengan menunjukkan raut wajah berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut." (Sayyidina Umar bin Khattab r.a)

Sabtu, 21 Maret 2015

Hari Raya Sebenarnya

Dahulu kala ada seorang lelaki miskin yang memiliki seorang anak laki - laki. Ketika hari raya tiba, ia tidak memiliki harta sedikitpun. Melihat anak - anak tetangga mengenakan pakaian baru sedangkan anaknya berpakaian lusuh, ia lalu menangis.

"Ayah, mengapa engaku menangis?" tanya anaknya.



"Aku menangisi nasibmu, nak. Aku melihat anak - anak tetangga mengenakan pakaian yang bagus, sedangkan pakaianmu compang - camping. Aku menyesal tidak dapat membahagiakanmu," jawab ayahnya.

"Ayah, janganlah menangis. Bagiku hari raya adalah hari ketika kedua orangtuaku ridha kepadaku. Pakaian dan makanan kurang penting bagiku."

Hikmah Di Balik Kisah
Lihatlah, anak kecil dalam kisah di atas mampu mensyukuri keadaannya. Baginya memiliki orang tua yang ridha kepadanya adalah kenikmatan yang tiada tara, itulah hari raya yang sebenarnya untuknya. Lalu bagaimanakah dengan kita, sudahkah kita mensyukuri keberadaan orang tua kita sebagai nikmat, ataukah sebaliknya ?

Hari Raya Sebenarnya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Abdul Aziz

0 komentar:

Posting Komentar