Menyajikan informasi tentang agama islam, rekaman MP3, dan video kajian islam.


      Untaian Mutiara      

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”(HR. Muslim no. 2963) ● Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah no. 2414) ● "Kebajikan yang paling ringan adalah,dengan menunjukkan raut wajah berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut." (Sayyidina Umar bin Khattab r.a)

Sabtu, 14 Maret 2015

Inilah Yang Terbaik

Di suatu tempat, hiduplah seorang pemuda yang bijaksana dan pandai berburu. Kebaikan dan kebijakan pemuda ini terdengar oleh sang raja yang juga gemar berburu. Singkat cerita pemuda tersebut diangkat menjadi penasehat raja sekaligus teman untuk berburu. Raja pun sangat puas, karena sang pemuda sangat bijaksana sehingga mampu memberikan saran berharga bagi sang raja dalam memutuskan perkara penting.



Suatu hari, sebagaimana biasanya, sang raja melakukan, sebuah perjalanan perburuan. Sayangnya, dalam perburuannya kali itu sang raja kurang beruntung. Secara tak sengaja, pedang sang raja mengenai dirinya sendiri sehingga salah satu jari tangannya terputus. Raja pun mengakhiri perburuannya dan kembali ke istana. Setelah beberapa hari luka sang raja sembuh, akan tetapi beliau sedih dan galau karena kehilangan salah satu jarinya.

Melihat sang raja yang murung, si pemuda merasa iba. Ia pun tidak tinggal diam. Dengan kearifannya, sang pemuda menyampaikan sebuah nasihat bijak untuk menghapuskan kemurungan sang raja.

"Sabar tuan, walau paduka telah kehilangan satu jari, yakinlah pasti ini yang terbaik untuk paduka", ucap sang pemuda berusaha menenangkan sang raja.

"Yang terbaik ? Apa buktinya ? Bagaimana saya bisa bersabar dan tenang, saya menjadi raja yang cacat, jari saya hilang satu" ujar raja geram dan marah.

Karena merasa dihina oleh sang pemuda, sang raja menjebloskan pemuda itu ke dalam penjara bawah tanah yang gelap. Selang beberapa hari, sang raja menghampiri si pemuda dan berkata "Bagaimana keadaaanmu di sana, apakah kamu masih bisa bersabar ? Apakah itu yang terbaik untukmu ?"

Dengan tenang si pemuda menjawab, "Tentu saja ini adalah yang terbaik buat saya".

Dengan sangat kesal beliau meninggalkan pemuda tersebut dan pergi berburu sendirian. Dalam perburuan kali ini raja juga mengalami musibah. Ia masuk dalam perangkap suku pedalaman.

Mereka kemudian mempersiapkan ritual kemusyrikan dan menjadikan sang raja sebagai tumbal yang akan dipersembahkan kepada gunung berapi. raja pun  merasa sangat ketakutan dan yakin bahwa inilah akhir hidupnya.

Ketika semua sudah siap, pada detik - detik terakhir saat ia akan dilemparkan ke dalam kawah, tiba - tiba kepala suku melihat jari - jemari sang raja yang tidak sempuran. Kepala suku tersebut membatalkan ritualnya dan berkata "Orang ini tidak layak kita jadikan sebagai tumbal, tubuhnya sudah tidak utuh salah satu jarinya hilang. Lepaskan saja ia".

Dengan nafas terengah - engah dan terpincang - pincang sang raja berlari kembali ke istana dan langsung menemui si pemuda yang telah dijebloskan ke dalam penjara.

"Ternya kamu benar, segala yang kita dapatkan adalah yang terbaik, meski terkadang tidak sesuai dengan keinginan kita. Hilangnya satu jariku merupakan yang terbaik untukku. Karena tidak memiliki satu jari ini maka aku selamat dari kematian. Maafkan aku yang telah salah menilaimu dan menyengsarakanmu, " ujar sang raja sambil membebaskan si pemuda.

"Tak perlu meminta maaf, seperti yang sudah saya sampaikan, dijebloskan saya ke dalam penjara ini adalah yang terbaik buat saya. Seandainya paduka tidak memasukkan saya ke penjara, tentu saya akan menemani paduka berburu dan sayalah yang akan dijadikan tumbal. Berkat dipenjara justru saya selamt" jawab anak muda tersebut

Hikmat Dibalik Kisah
Kita sering berburuk sangka kepada Allah atas musibah yang menimpa kita, padahal Allah memiliki rencana yang baik untuk kita. Oleh karena itu, selalu berprasangka - baiklah kepada Allah apapun keadaaanya.

Inilah Yang Terbaik Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Abdul Aziz

0 komentar:

Posting Komentar