Menyajikan informasi tentang agama islam, rekaman MP3, dan video kajian islam.


      Untaian Mutiara      

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”(HR. Muslim no. 2963) ● Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah no. 2414) ● "Kebajikan yang paling ringan adalah,dengan menunjukkan raut wajah berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut." (Sayyidina Umar bin Khattab r.a)

Sabtu, 28 Maret 2015

Jendela Rumah Sakit

Di sebuah rumah sakit, di salah satu sudut kamar rawat inap, ada dua lelaki yang menderita sakit yang cukup para. Kedua orang tersebut hanya dipisahkan oleh pembatas tipis, sehingga mereka berdua bisa bercakap - cakap walau tidak bisa melihat satu dengan yang lain.

Salah seorang lelaki setiap satu jam dalam sehari diizinkan duduk di dekat jendela, untuk membantu melonggarkan pernafasanya, sedangnya lelaki yang satu lagi tidak bisa bangun karena beberapa bagian tulang patah dan luka dalam yang cukup parah mengharuskan ia terus terbaring.



Pada awalnya, mereka bercakap - cakap tentang pekerjaan keluarga, kegemaran dan membicarakan apapun agar mereka tidak bosan.

Kemudian setiap siang, lelaki yang diizinkan duduk menghadap jendela, menceritakan apa saja yang bisa ia lihat di luar melalui satu - satunya jendela yang ada di ruang, rawat inap mereka tersebut.

Nampak dari jendela, taman dengan kolam yang bersih dan luas dengan beberapa bebek di sekitarnya, ada beberapa anak bermain kapal - kapalan, beberapa remaja bergandengan tangan, ada juga orang - orang tua yang nampak bercakap - cakap serta membaca buku di kursi - kursi sekitar taman.

Lelaki yang terbaring hanya mendengar dengan seksama dan kemudian sedikit berkomentar untuk meramaikan suasana, terkadang gelak tawa muncul dari keduanya yang sudah bosan dirawat terus menerus tersebut.

Suatu siang, terdengar riuh rendah parade band yang begitu jelas, lelaki yang diizinkan duduk segera menghadap jendela dan bercerita begitu detilnya kepada temanya yang terbaring, sementara lelaki yang terbaring dengan gembira menyimak apa yang diceritakan temannya tersebut.

Hari - hari pun berlalu, di suatu pagi, beberapa petugas rumah sakit masuk ke ruangan tersebut lebih banyak daripada hari biasanya, suara - suara roda ranjang yang didorong nampak jelas beberapa saat kemudian keadaaan menjadi sepi kembali, hanya ada seorang perawat yang seperti biasa membantu menggantikan perban lelaki yang terbaring.

Perawat itu mengatakan, sudah saatnya perban disekitar muka lelaki yang terbaring dapat dibuka dan bisa bertukar tempat karena ranjang yang satu lagi telah kosong, lelaki yang selalu terbaring merasa begitu gembira, karena dengan demikian ia bisa melihat lagi, tanpa perlu mendengar cerita dari temanya.

Begitu ia bisa melihat ke dekat jendela, ia terkejut, karena jendela itu menghadap ke tembok rumah sakit dan tidak ada pemandangan apapun di sana kecuali tembok. Saat ia tertegun menghadap jendela tersebut, sang perawat bertanya kepadanya, "Ada apa, pak, kenapa bapak tampak kebingungan ?".

"Temanku yang terbiasa tidur di kasur di dekat jendela ini, setiap hari menceritakan kepadaku pemandangan yang indah yang dilihatnya dari balik jendela. Akan, tetapi, ternyata jendela ini hanya menghadap ke tembok rumah sakit. Selama ini ia telah mengarang cerita, mengapa ia melakukan semua ini dan di manakah ia sekarang berada?"

Perawat itu tersenyum dan berkata " Maaf pak teman bapak ingin menghibur bapak dengan mengarang cerita tersebut, agar bapak tidak bosan dan sedih lalu segera sehat. Sebenarnya teman bapak itu seorang tuna netra, ia sudah buta sejak dirawat di kamar ini. Maaf pak saya harus mengabarkan kepada bapak, pagi tadi teman bapak tersebut meninggal dunia.

Jendela Rumah Sakit Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Abdul Aziz

0 komentar:

Posting Komentar