Suatu ketika Ibrahim bin Adham mengunjungi Madinah Al - Munawarah untuk menziarahi baginda Muhammad SAW. Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, pada waktu isya sampailah beliau di masjid Nabawi. Selepas shalat dan berziarah, beliau ingin tidur di dalam masjid karena kelelahan. Penjaga masjid yang tidak mengenal Ibrahim bin Adham menegur beliau dan meminta beliau untuk keluar meninggalkan masjid.
Melihat Ibrahim bin Adam tidak bergeming dari tempatnya, penjada masjid menyeret beliau keluar masjid dan mendorongnya hingga jatuh tersungkur tepat di kaki seorang lelaki yang telah berusia lanjut. Bapak itu kemudian menanyakan apa yang sebenarnya terjadi sehingga beliau diseret keluar dari masjid. Setelah mendengar penuturan Ibrahim bin Adham, bapak tua itu mengajak beliau untuk bermalam di rumahnya. Ternyata ia adalah seorang pria miskin yang pekerjaannya membuat roti. Sesampainya di rumah, bapak itu mempersilahkan Ibrahim bin Adham untuk beristirahat. Sepanjang malam sang bapak membuat roti.
Adonan yang sudah jadi, ia bentuk dan ia memasukkan ke dalam oven sambil membaca basmallah. Setelah matang, ia mengeluarkan roti itu dari oven sambil mengucapkan Alhamdulillah.
Ibrahim bin Adham yang menyaksikan hal tersebut tertarik untuk mengerjakan kepadanya sebuah doa. Sebab, ia melihat sang bapak tidak mempunyai kalimat doa lain selain basmallah dan hamdallah.
"Pak, apakah bapak tidak menghapal kalimat doa lain selain basmallah dan hamdallah ?" tanya beliau.
"Tidak"
"Sudah berapa lama bapak membuat roti dengan doa tersebut ?"
"Lima belas tahun," jawabnya.
"Apakah bapak bahagia selama lima belas tahun ini ?"
"Iya, selama lima belas tahun ini semua doa yang kupanjatkan dengan basmallah dan hamdallah dikabulkan Allah, kecuali satu doa. Aku berdoa memohon kepada Allah agar mempertemukanku dengan seorang ulama besar yang bernama Ibrahim bin Adham. Akan tetapi sampai hari ini doa itu belum dikabulkan oleh Allah.
Mendengar penuturannya, Ibrahim bin Adham menangis dan berkata, "Menurutku engaku jauh lebih mulia daripada Ibrahim bin Adham menangis dan berkata, "Menurutku engkau jauh lebih mulia daripada Ibrahim bin Adham, Allah telah mempertemukanmu dengannya dan bahkan Allah telah melemparkannya tepat di kakimu."
Hikmah Di Balik Kisah
Alhamdulillah adalah kalimat doa paling utama. Ia merupakan wujud dari ungkapan syukur kepada Allah atas berbagai nikmatNya. Dengan mengucapkan Alhamdulillah, maka kita telah berterima kasih kepada Allah. Dan ketika seseorang berterima kasih, maka ia telah menjaring tambahan nikmat untuk dirinya.
0 komentar:
Posting Komentar