Menyajikan informasi tentang agama islam, rekaman MP3, dan video kajian islam.


      Untaian Mutiara      

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”(HR. Muslim no. 2963) ● Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah no. 2414) ● "Kebajikan yang paling ringan adalah,dengan menunjukkan raut wajah berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut." (Sayyidina Umar bin Khattab r.a)

Selasa, 07 Juli 2015

Belajar Dari Kesantunan Rasulullah SAW

Ada seorang raja yang terang - terangan anti Rasulullah SAW, namanya 'Aadi bin Hatim. Ia menganggap, bahwa kehadiran Rasulullah di Madinah menganggu kelanggengan kekuasaanya. Suatu saat, dia berkata kepada budaknya : "Siapkan beberapa onta, dan ikat di depan rumah saya. Kalau Muhammad datang, beritahukan saya". Maka sang budak memberitahu, maka Sang Nabi telah memasuki wilayahnya. Segera seluruhnya keluarganya diangkut dengan onta menuju negeri Syam. Tetapi karena terburu - buru, adiknya yang perempuan tertinggal. Lalu perempuan ini menjadi tawanan ummat islam. Ia ditempatkan di rumah tawanan, dekat jalan lewatnya Rasulullah berangkat ke masjid. Sehingga setiap kali Rasulullah SAW berangkat ke masjid, wanita itu merengek - rengek : "Wahai Nabi, orang tua saya sudah meninggal dan kakakku menghilang, kakakmu lari dari Allah, lari dari RasulNya". Hari kedua wanita ini juga merengek - rengek lagi, dan Rasulullah SAW menjawab dengan jawaban yang sama. Hari ketiga, walaupun sudah agak takut, namun memberanikan lagi. Kemudian Rasulllah menjawab dengan jawaban : "Apa yang kamu inginkan ?". "Tolong antar saya ke kakak saya," pintanya. "Baiklah, kamu sabar menunggu orang yang mengantarkan kamu, karena kamu itu perempuan, nanti kalau sudah ada, kamu akan diantarkan untuk bertemu dengan kakakmu," jawab Rasulullah. Rasulullah SAW juga memberi satu onta, sejumlah pakaian uang secukupnya, diantarlah wanita itu sampai ke syam, hingga bertemu dengan sang kakak.

'Aadi bi Hatim, sang kakak, yang sangat memusuhi Rasulullah itu terkejut, melihat adiknya yang tertinggal di Madinah, yang menurutnya tidak mungkin bertemu kembali, diantarkanlah oleh pasukan Rasulullah SAW, dan diberi beberapa fasilitas lainnya. Melihat perlakuan demikian, maka luluh hatinya. Dan berkata : "Saya harus segera bertemu dengan Nabi di Madinah".

Setelah sampai di rumah, Rasulullah SAW mengambil bantal empuk, untuk tempat duduk orang yang memusuhi Beliau itu. Sedangkan Rasulullah SAW duduk tanpa bantal. Kemudian Rasulullah SAW berkata : "'Aadi ada tiga kemungkinan, , mengapa kamu tidak masuk islam. Pertama, karena kamu melihat, orang yang menjadi pengikut saya itu, orang - orang miskin. Kedua pengikut saya itu tidak banyak, dan tertindas. Ketiga kamu melihat bahwa ummat islam tidak memegang tambuk kekuasaan secara penuh". "Hai, Aadi bin Hatim! Pertama soal kemiskinan, kamu nanti akan melihat, ummat islam akan kaya raya. Kedua soal jumlah ummat islam, nanti kamu akan melihat, orang - orang non muslim akan berbondong - bondong masuk islam. Tidak hanya itu, suatu saat kamu akan menyasikkan, wanita - wanita naik onta sendirian dalam berpergian yang cukup jauh, artinya dia kaya dan aman. Ketiga soal kekuasaan, tidak lama lagi beberapa kerajaan akan ada dalam genggaman ummat islam. Mendengar penjelaasan demikian, lalu Aadi bin Hatim, masuk islam. Dan kebetulanlah di diberi umur yang panjang sehingga yang diucapkan Rasulullah SAW semua terbukti dan disaksikan.



Namun, sekarang kita menyaksikan, ada orang - orang yang kurus, hanya bertulang, tidak berdaging. Kita saksiskan saudara - saudara kita di Eitophia, Somalia, Bangladhes, dll, sangat miskin. Kita sudah sulit menyasikkan kesantunan dan keramahan seprti yang diteladankan Rasulullah SAW. Orang yang menyebut dirinya pejuang islam, dengan enaknya memenggal kepala orang. Maka, dalam potret seperti ini, bisa saja sekarang orang - orang sinis dengan muslim dengan mengatakan : "Apakah saya akan masuk Islam mengikuti orang - orang (komunitas) anda yang miskin itu ?. Apakah saya akan masuk islam dengan anda yang sama - sama muslim saja tega membunuh, apalagi kepada orang lain.

Rasulullah SAW mengajarkan optimisme, maka apa yang dikatakan oleh Rasulullah SAW, sebentar lagi orang Islam akan kaya, sebentar lagi umat islam akan jaya, sebentar lagi kekuasaan ada di tangan ummat islam itu harus kita wujudkan. Kewibawaan ummat islam ini tidak bisa dibangun dengan kekerasan, radikalisme. Jangan dikira mereka takut. Justru benci. Islam harus dibangun dengan kesantunan, keramahan dan kehangatan seperti yang diajarkan Rasulullah SAW.

Umat islam harus jaya. Kalau negara - negara Islam ekonominya kuat,stabil politiknya, maka kita akan menyasikkan lagi pemerintahan seperti zaman Umar bin Abdul Aziz. Sehingga orang - orang tercengang. Dan jika sudah maju, sudah kuat sedemikian rupa, maka agenda selanjutnya adalah kita menengok dan melihat di Palestina, kita pikirkan bagaimana membebaskan Masjidil Aqsha. Masjid ini harus kita rebut, harus berada di tangan kaum muslim kembali. Sehingga 3 masjid bersejarah, Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsha menjadi masjid kebanggaan kaum muslimin. Dan setiap muslim bisa setiap saat, bersujud disana.

Prof DR. KH. Ali Aziz (Penulis Buku Terapi Sholat Bahagia, Surabaya)

Belajar Dari Kesantunan Rasulullah SAW Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Abdul Aziz

1 komentar: