Menyajikan informasi tentang agama islam, rekaman MP3, dan video kajian islam.


      Untaian Mutiara      

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”(HR. Muslim no. 2963) ● Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah no. 2414) ● "Kebajikan yang paling ringan adalah,dengan menunjukkan raut wajah berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut." (Sayyidina Umar bin Khattab r.a)

Kamis, 09 Juli 2015

Pintu Surga Menanti Ahli Sedekah

Ibnu Mas'ud RA menuturkan Rasulullah SAW bertanya, "Siapakah di antara kalian yang lebih mencintai harta ahli warisnya daripada hartanya sendiri ?". Para sahabat menjawab, "Wahai Rasulullah, setiap orang di antara kami pasti lebih mencintai hartanya sendiri daripada harta ahli warinya." Beliau bersabda, "Sesungguhnya hartanya adalah apa - apa yang ada di depan dan harta ahli warisnya adalah apa - apa yang ada di belakang." (HR. al - Bukhari).

Harta kekayaan yang akan dibawa oeleh pemiliknya di akhirat adalah harta yang disedekahkan di jalan Allah, harta yang disedekahkan untuk fakir miskin, untuk anak - anak yatim, untuk pembangunan masjid dan pesantren. Sedikit banyak harta yang disedekahkan di jalan Allah niscaya akan Allah balas dengan pahala, bahkan Allah lipat gandakan pahalanya minimal sepuluh kali lipat kebaikan. Sebagai firmah Allah SWT dalam Al - Quran "Perumpamaan sedekah oleh orang - orang yang menginfa'kan hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap - tiap bulir membuahkan seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas karuniaNya lagi Maha Mengetahui". (QS. Al - Baqarah : 261)



Bila harta yang diperoleh dengan cara dan jalan yang halal untuk menafkahkan keluarga dan sebagiannya untuk sedekah maka harta tersebut akan menjaga pemiliknya, bukan pemiliknya yang menjaga hartanya. Orang - orang yang senang dengan bersedekah (ahli sedekah) akan dipersilahkan masuk surga dari pintu sedekah.

Tapi sebaliknya, harta yang tidak disedekahkan tidak akan memberi manfaat sama sekali bagi pemiliknya di akhirat. Harta dan kekayaan yang dimakan hanya akan menjadi kotoran sedangkan yang dipakai yakni berupa pakaian dalam istilah jawa akan menjadi "gombal" (pakaian tidak layak pakai biasa dibuat mengepel lantai atau ditempatkan di dapur untuk mengangkat peralatan dapur ketika panas) ketika di dunia, dan harta kekayaan yang ditumpuk - tumpuk memberi rasa tidak aman bagi pemiliknya karena tidak disedekahkan. Orang semacam ini akan selalu sibuk dan was - was menjaga hartanya agar tidak hilang dan berkurang. Ketika harta yang diperolehnya tidak dengan cara yang halal dengan jalan korupsi misalnya akan dimintai pertanggungjawaban atas harta yang ia miliki semasa di dunia seperti para koruptor yang sering kita saksikan di TV.

PINTU SURGA

Pintu - pintu surga senantiasa terbuka, orang - orang yang termasuk ahli sholat akan masuk surga dari pintu sholat, orang - orang yang termasuk ahli jihad akan dipanggil dari pintu jihad dan orang - orang yang termasuk golongan ahli sedekah akan masuk surga dari pintu sedekah.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang berinfak dengan sepasang hartanya di jalan Allah maka ia akan dipanggil dari pintu - pintu surga, "Hai hamba Allah, inilah kebaikan," Maka orang yang termasuk golongan ahli sholat maka ia akan dipanggil dari pintu sholat,orang - orang yang termasuk ahli jihad akan dipanggil dari pintu jihad dan orang - orang yang termasuk golongan ahli sedekah akan masuk surga dari pintu sedekah, Orang yang termasuk golongan ahli puasa akan dipanggil dari pintu Ar - Royyan. Dan orang yang termasuk golongan ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.

Ketika mendengar hadist ini, Abu Bakar pun bertanya, "Ayah dan ibuku sebagai penebus anda wahai Rasululllah, kesulitan apa lagi yang perlu dikhawatirkan oleh orang yang dipanggil dari pintu - pintu itu. Mungkinkah ada orang yang dipanggil dari semua pintu tersebut ?.

Maka Beliaupun menjawab. "Iya ada. Dan aku berharap kamu termasuk golongan mereka." (HR. Bukhari).

Yang harus kita ingat dan kita sadari dengan sepenuh hati bahwa harta yang kita tinggalkan setelah kematian pada hakikatnya menjadi milik ahli waris.

Rumah megah yang kita usahakan dengan bercucuran keringat bahkan harus kredit ke bank hingga dua puluh lima tahun, mobil mewah yang kita peroleh denga jerih payah bahkan harus hutang sana sini, dan tanah melimpah ruah hingga berhektar - hektar yang kita dapatkan dengan penuh pengorbanan paling - paling ketika mati yang dibutuhkan hanya ukuran dua kali satu meter saja, karena walaupun seseorang itu sangat kaya dan mempunyai tanah berhektar - hektar belum pernah ada manusia yang dikubur dengan ukuran tanah seratus kali seratus meter untuk kuburanya.

Seluruh harta yang kita peroleh di dunia ini akan menjadi milik ahli waris. Mereka menikmati harta dan kekayaan kita dengan suka cita  dan penuh kegembiraan, namun apakah mereka bisa menyelamatkan kita dari pedihnya api neraka yang menyala - nyala ?.

Karena itu dalam islam diajarkan untuk berwasiat karena dalam harta yang ditinggalkannya dia punya hak untuk berwasiat sepertiganya, jika tidak maka seluruh hartanya akan menjadi hak ahli waris.

Semoga kita semua diberikan oleh Allah SWT keturunan yang sholeh dan sholihah sehingga ketika kita mati harta yang kita tinggalkan tidak menjadi rebutan anak cucu kita untuk hal - hal yang tidak bermanfaat sebaliknya mereka gunakan untuk kepentingan agama. Amiiiinnnnnn.

Pintu Surga Menanti Ahli Sedekah Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Abdul Aziz

0 komentar:

Posting Komentar