Lanjutaan hakikat bersyukur untuk yang bagian ke dua atau Part 2
Allah mewahyukan :
إِنَّ الإنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا , إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا , وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh - kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir ".(QS Al - Ma'arij, 70:19-21)
Menyikapi sifat manusia yang suka berkeluh - kesah ini dalah sebuah nasihatnya, Syeikh Abdul Qodir Al - Jailani ra berkata :
"Jangan keluhkan apapun yang terjadi pada dirimu kepada seorangpun, dan jangan sekali - kali menyalahkan Allah 'Azza wa Jalla atas apa yang Ia perbuat terhadapmu". Akan tetapi bersyukurlah kepadaNya. Sebab, seseorang yang memperoleh musibah kemudian bersyukur karena merasa yakin bahwa dibalik musibah itu terdapat nikmat yang tersembunyi adalah jauh lebih baik daripada seseorang yang bersyukur tetapi tidak menyadari bahwa dirinya memperoleh banyak nikmat. Berapa banyak nikmat yang enkau peroleh tetapi tidak engkau sadari ?"
Allah Ta'alla mewahyukan :
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18)
Jangan ceritakan kepada siapapun apa yang sedang kamu alami, akan tetapi jadikanllah Allah sebagai pelipur lara dan tempat mengadu. Tidak ada sesuatupun yang dapat melukaimu jikau engkau bersama Allah. Sebab segala sesuatu adalah Ciptaannya, berada di dalam kekuasaaNya dan tunduk pada perintahNya. Akan tetapi :
"Masing - masing berjalan sampai kepada waktu yang telah ditentukan". (QS. Luqman, 31:29)
"Dan segala sesuatu di sisiNya ada ukurannya". (QS. Ar - Ra'ad, 13:8)
Hati - hati, jangan mengelukan perlakuan Allah terhadapmu kepada makhlukNya meskipun tubuhmu dipotong - potong dan dagingmu dicincang. Sesungguhnya seluruh bencana terjadi karena keluh - kesah manusia atas ketetapan Allah Yang Maha Pengasih dari semua yang berjiwa kasih, Yang Maha Lembut kepada hamba - hambaNya dan tidak pernah berbuat zhalim kepada mereka.
Sebenarnya, seandainya manusia mau merenung sedikit saja atas nikmat Allah yang terdapat di dalam dirinya, maka ia tidak akan pernah berhenti bersyukur. Ia akan merasakan kenikmatan tiada - tasa dalam hatinya.
0 komentar:
Posting Komentar