Menyajikan informasi tentang agama islam, rekaman MP3, dan video kajian islam.


      Untaian Mutiara      

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”(HR. Muslim no. 2963) ● Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah no. 2414) ● "Kebajikan yang paling ringan adalah,dengan menunjukkan raut wajah berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut." (Sayyidina Umar bin Khattab r.a)

Kamis, 12 Maret 2015

Hakikat Syukur - Part 3

Hakikat bersyukur bagian ke tiga atau Part - 3

Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumiddin menceritakan :



Seorang laki - laki mengeluhkan kemiskinan dan kesusahannya kepada seorang yang saleh. Orang saleh itu kemudian berkata kepadanya, "Maukah kau menukar kedua matamu dengan sepuluh ribu dirham ?"

"Tidak, " jawabnya.

"Bagaimana jika kau diberi sepuluh ribu dirham tetapi menjadi bisu ?"

"Wah, tentu saya tidak mau."

"Maukah kau menukan kedua tangan dan kakimu dengan dua puluh ribu dirham?"

"Tidak, tidak ..."

"Maukah kau menjadi gila, tetapi kemudia diberi sepuluh ribu dirham ?"

"Wah tidak .... tidak."

"Apakah kau tidak malu, mengeluhkan Allah padahal dia telah memberimu anggota tubuh seharga lima puluh ribu dirham?" ujar orang saleh tersebut.

Demikianlah kebanyakan sifat di antara kita, saat memperoleh limpahan nikmat, kita lupa dan tidak menyebut - nyebutnya. Akan tetapi, saat ujian dan hal - hal yang tak menyenangkan tiba, lisan kita pun segera mengeluh tanpa henti.

Nikmat iman merupakan salah satu karunia terbesar Allah kepada hambahNya. Sayangnya, kita seringkali memandangnya sebelah mata dan tidak merasakannya sebagai sebuah nikmat. Padahal, sehebat dan sesukses apapun manusia, jika tidak beriman kepada Allah, maka ia hina, celaka dan sengsara selama - lamanya. Sungguh beruntung mereka yang bisa merasakan nikmat iman ini.

Allah mewahyukan :

وَلٰكِنَّ اللّٰـهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمٰنَ وَزَيَّنَهُۥ فِى قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ ۚ أُو۟لٰٓئِكَ هُمُ الرّٰشِدُونَ ,  فَضْلًا مِّنَ اللّٰـهِ وَنِعْمَةً ۚ وَاللّٰـهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

"Tetapi Allah menjadikan kamu "cinta" kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. " (QS. Al - Hujurat, 49: 7 - 8)

Syukur merupakan sikap hati yang terpenting. Dengan bersyukur, seseorang akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram dan bahagia. Lalu bagaimana caranya agar kita dapat merasakan syukur, mampu bersyukur kepada Allah atas berbagai nikmat yang Allah berikan ?

Pertama, dengan mengingat - ingat dan menyebutkan berbagai nikmat Allah yang ada pada diri kita. Siapkan sebuah buku khusus dan cata berbagai nikmat Allah yang kita rasakan di dalam buku tersebut. Dengan demikian kita akan menyadari bahwa sesungguhnya selama ini kita telah menyadari bahwa sesungguhnya selama ini kita telah merasakan banyaknya nikmat Allah, walaupun sebenarnya apa yang kita sebutkan dan tuliskan itu baru sebagian kecil saja dari nikmatNya yang kita sadari dan kita ketahui.

Allah Ta'ala mewahyukan :

وَاَمَّا بِنِعۡمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثۡ

"Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan (sebut - sebutkan))". (QS. Al - Dhuha, 93:11)

Lihatlah bagaimana Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk mengawali hidup ini dengan bersyukur kepada Allah, yaitu dengan menyebutkan nikmat pertama yang kita rasakan saat bangung dari tidur. Bukankah Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk membaca doa berikut :

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami, setelah sebelumnya Ia mematikan kami, dan hanya kepadaNyalah kami akan dikumpulkan. (HR. Muslim)

Dengan mengingat dan menyebut berbagai nikmatnya yang kita rasakan, maka kita akan lebih menyadari betapa Allah mencintai kita. Kita juga akan merasakan bahwa diri senantiasa berada dalam limpahan karuniaNya. Seseorang yang merasa bahwa hidupnya belum beruntung, penuh dengan kesialan dan penderitaan, maka cara ini cocok untuk dilakukan. Karena jika orang - orang seperti ini terus mengeluh dan terus saja mengeluh, maka mereka akan semakin jauh dari nikmat Allah.

Kedua, di dalam urusan dunia, melihatlah ke bawah bandingkanlah kondisi kita dengan orang lain yang keadaanya di bawah kita dan lebih menderita dari kita misalnya orang - orang yang lebih miskin, lebih bodoh, lebih sakit, lebih buruk dan sebagainya. Bersyukurlah karena kita memiliki pekerjaan, sementara banyak orang yang terpaksa harus mengemis untuk hidup. Lihatlah di jalanan, banyak anak - anak terpaksa mengemis untuk bertahan hidup. bersyukurlan karena kita dapat mengenyam pendidikan yang layak, sementara masih banyak orang yang membacapun ia tidak bisa. Bersyukurlah kita masih dapat makan tiga kali dalam sehari, sementara di belahan dunia yang lain banyak orang yang menjadi kurus kering dan kekurangan gizi juga kelaparan. Bersyukurlah karena kita masih dapat bernafas dengan bebas, sementara banyak orang yang tengah terbaring sakit, yang untuk bernafas saja dirinya memerlukan bantuan alat dan mesin.

Bersyukurlah kita karena memiliki rumah untuk berisitirahat dan bernaung, sementara tidak sedikit orang yang terpaksa tidur di emperan toko dan di kolong - kolong jembatarn karena tidak memiliki tempat tinggal.

Hakikat Syukur - Part 3 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Abdul Aziz

0 komentar:

Posting Komentar