Menyajikan informasi tentang agama islam, rekaman MP3, dan video kajian islam.


      Untaian Mutiara      

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”(HR. Muslim no. 2963) ● Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah no. 2414) ● "Kebajikan yang paling ringan adalah,dengan menunjukkan raut wajah berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut." (Sayyidina Umar bin Khattab r.a)

Rabu, 15 April 2015

Kertas Putih

Dikisahkan, ada sebuah keluarga besar. Kakek dan nenek mereka merupakan pasangan suami - istri yang tampak serasi dan selalu harmonis satu sama lain. Suatu hari, saat berkumpul bersama, si cucu bertanya kepada mereka berdua, "Kakek nenek tolong beritahu kepada kami resep untuk selalu akur dan cara kakek dan nenek mempertahankan cinta selama ini agar kami yang muda - muda bisa belajar.



Mendengar pertanyaan itu, sejurus kemudian kakek dan nenek itupun saling beradu - pandang sambil saling melempar senyum. Dari tatapan keduanya, terpancar rasa kasih sayang mendalam di antara mereka. "Aha, nenek yang akan bercerita dan menjawab pertanyaan kalian semua," kata kakek.

Sambil menerawang ke masa lalu, nenek pun memulai kisahnya. "Ini pengalaman kakek dan nenek yang tak mungkin terlupakan dan rasanya perlu kalian dengar dengan baik. Suatu hari kami berdua terlibat obrolan tentang sebuah artikel di majalah yang berjudul bagaimana memperkuat tali pernikahan.

Disana dituliskan, masing - masing dari kami diminta mencatat hal - hal yang kurang disukai dari pasangan kita. Kemudian, dibahas cara untuk mengubahnya agar ikatan tali pernikahan bisa lebih kuat dan bahagia. Nah, malam itu, kami sepakat berpisah - kamar dan mencatat apa saja yang tidak disukai. Esoknya, selesai sarapan, nenek memulai lebih dulu membacakan daftar doa kakekmu sepanjang kurang lebih tiga halaman. Kalau dipikir - pikir, ternyata banyak juga, dan herannya lagi sebegitu banya yang tidak disukai, tetapi tetap saja kakek kalian menjadi suami tercinta nanekmu ini," kata nenek sambil tertawa. Mata tuanya tampak berkaca - kaca mengenang kembali saat itu.



Lalu nenek melanjutkan, "Nenek membacanya hingga selesai dan kelelahan. Nah, sekarang giliran kakekmu yang melanjutkan bercerita." Dengan suara perlaahan, sang kakek meneruskan, "Pagi itu, kakek membawa kertas juga, tetapi isinya kosong. Kakek tidak mencatat sesuatupun di kertas itu. Kakek merasa nenekmu dalah wanita yang kakek cintai apa adanya, kakek tidak ingin mengubahnya sedikitpun. Nenekmu cantik, baik hati dan mau menikahi kakekmu ini, itu sudah lebih dari cukup bagi kakek.

Nenek segera menimpali, "Nenek sungguh tersentuh oleh pernyataan kakekmu itu sehingga sejak saat itu, tidak ada masalah atau sesuatu apapaun yang cukup besar yang dapat menyebabkan kami bertengkar dan mengurangi perasaan cinta kami berdua".


Hikmah Di Balik Kisah
Seringkali dalam kehidupan ini, kita lebih banyak menghabiskan waktu dan energi untuk memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan yang menyakitkan. Padahal, pada saat yang sama kita pun sebenarnya punya kemampuan untuk bisa menemukan banyak hal indah di sekeliling kita. Saya yakin dan percaya, kita akan menjadi manusia yang berbahagia jika kita mampu berbuat, melihat dan bersyukur atas hal - hal baik di dalam kehidupan ini serta senantiasa mencoba untuk melupakan yang hal - hal buruk yang pernah terjadi. Dengan demikian, hidup akan dipenuhi dengan keindahan, pengharapan dan kedamaian

Kertas Putih Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Abdul Aziz

0 komentar:

Posting Komentar