Menyajikan informasi tentang agama islam, rekaman MP3, dan video kajian islam.


      Untaian Mutiara      

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”(HR. Muslim no. 2963) ● Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah no. 2414) ● "Kebajikan yang paling ringan adalah,dengan menunjukkan raut wajah berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut." (Sayyidina Umar bin Khattab r.a)

Minggu, 26 April 2015

Kesabaran Seorang Ayah

Suatu sore seorang Ayah bersama anaknya yang baru saja menamatkan pendidikan tinggi tengah duduk berbincang - bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka. Tiba - tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pohon. Sang ayah lalu menunjuk ke arah gagak sambil bertanya, "Nak, binatang apakah itu?"

"Burung gagak, " jawab si anak.

Sang ayah mengangguk - angguk, namun beberapa saat kemudian sang ayah kembali mengulangi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kerang mendengar jawabannya tadi, lalu menjawab dengan sedikit keras, "Itu burung gagak, ayah?".

Sejenak kemudian, sang ayah kembali lagi mengajukan pertanyaan yang sama. Si anak merasa agak marah mendengar pertanyaan sama berulang - ulang yang diajukan ayahnya, lalu menjawab dengan suara yang lebih keras lagi. "Burung gagak!". Sang ayah terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian, sekali lagi ia mengajukan pertanyaan yang sama sehingga membuat sang anak kehilangan kesabaran dan dengan nada malas ia menjawab pertanyaan sang ayah, "Gagak ayah".



Tetapi beberapa saat kemudian, si anak kembali dikejutkan oleh sang ayah yang kembali mengajukan pertanyaan yang sama, kali ini si anak benar - benar kehilangan kesabaranya dan menjadi marah.

"Ayah, Saya tidak paham, sebenarnya ayah mengerti atau tidak jawaban saya. Tapi sudah lima kali ayah menanyakan pertanyaan yang sama dan saya pun sudah memberikan jawabannya. Apakah yang ayah ingin saya katakan ? Itu burung gagak, burung gagak, ayah ...", jawab si anak dengan nada yang begitu kesal.

Sang ayah kemudian bangkit beranjak ke dalam rumah meninggalkan si anak yang terheran - heran. Tak lama kemudia sang ayah keluar dengan membawa sesuatu di tanganya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih marah dan bertanya - tanya. Rupanya benda tersebut adalah sebuah buku catatan lama.

"Coba kau baca apa yang pernah ayah tulis di dalam buku diary itu", pinta sang ayah.

Si anak kemudian mulai membacanya dan sangat terkejut ketika membaca bagian berikut. "Hari ini anakkku genap berumur limat tahun. Kami duduk berdua di halaman. Tiba - tiba seekor gagak hinggap di pohon. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya. "Ayah, apakah itu?". Aku menjawab, "Burung gagak". Berulang kali aku menjelaskan kepadanya bahwa itu adalah burung gagak akan tetapi anakku terus bertanya pertanyaan yang sama dan setiap kali pula aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sampai dua puluh lima kali anakku menanyakan pertanyaan yang sama dan karena rasa cinta dan sayangku kepadanya, aku selalu menjawab pertanyaannya demi memuaskan rasa ingin tahunya. Aku berharap bahwa hal tersebut menjadi suatu pendidikan yang berharga baginya."

Setelah selesai membaca bagian tersebut si anak mengangkat muka memandangi wajah sang ayah yang kelihatan sayu. Sang ayah dengan perlahan suara,"Hari ini ayah baru menanyakan kepadamu pertanyaan yang sama seperti yang dahulu engkau tanyakan kepada ayah sebanyak lima kali, dan engkau telah kehilangan kesabaran dan marah."

Hikmah Di Balik Kisah
Demikian gambaran kisah kesabaran seorang ayah dan ketidak sabaran dan ketidaksyukuran seorang anak. Orang tua kita adalah anugerah tiada tara yang Allah berika kepada kita yang wajib kita syukuri. Allah mewahyukan :
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
(QS: Luqman Ayat: 14)

Kesabaran Seorang Ayah Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Abdul Aziz

0 komentar:

Posting Komentar