Menyajikan informasi tentang agama islam, rekaman MP3, dan video kajian islam.


      Untaian Mutiara      

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”(HR. Muslim no. 2963) ● Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah no. 2414) ● "Kebajikan yang paling ringan adalah,dengan menunjukkan raut wajah berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut." (Sayyidina Umar bin Khattab r.a)

Minggu, 03 Mei 2015

Berbagai Bentuk Doa Tawassul Oleh Habib Novel bin Muhammad Alaydrus (Solo - Jawa Tengah)

Karena wasilah (perantara) yang dapat digunakan untuk bertawassul sangat banyak, maka bentuk tawassul pun beraneka ragam. Secara garis besar, doa tawassul dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

  1. Tawassul dengan amal saleh sendiri
  2. Tawassul dengan amal saleh orang lain
Para ulama sepakat bahwa tawassul dengan amal saleh sendiri seperti sholat, puasa, pembacaan Al - Quran, sedekah dan lain sebagainya adalah bagian dari ajaran islam. Dalilnya adalah cerita tentang tiga orang yang tergebak dalam sebuah gua. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Sayidina Abdulllah bin Umar ra diceritakan bahwa pada zaman dahulu, ada tiga orang lelaki berjalan kaki. Tidak lama kemudian turunlah hujan. 



Mereka berteduh di dalam gua sebuah gunung. Ketika mereka masih berada di dalam, tiba - tiba sebuah batu besar jatuh dan menutup pintu gua. Mereka pun terkurung di dalamnya dan tidak dapat keluar. Sebagian dari mereka lalu berkata kepada sebagian yang lain., "Cobalah untuk berdoa kepada Allah dengan amal terbaik yang pernah kalian lakukan." Salah seorang di antara mereka kemudia berdoa, "Ya Allah dahulu aku memiliki dua orang tua yang telah lanjut usia. Setiap hari aku pergi menggembala kambing dan sepulangku darinya segera kuperahkan susu kambing dan kuberikan kepada mereka. Setelah mereka meminumnya, barulah kuberikan kepada anak, istri dan seluruh anggota keluargaku.

Pada suatu hari aku pergi mencari nafkah hingga larut malam. Ketika tiba di rumah, kuperah susu untuk mereka, tetapi ayah dan ibuku telah tidur. Aku tidak tega untuk membangunkan mereka. Kutunggu mereka di depan pintu kamar sambil memegang segelas susu di tanganku. Pada saat itu anak - anakku menangis dengan suara keras, merengek - rengek meminta susu yang kubawa, namun aku tidak memberinya. Sebab aku tidak mau memberikan susu itu kepada siapapun sebelum kedua orang tuaku meminumnya.

Keadaan ini terus berlaku hingga shubuh, Pada saat itu, barulah kedua orang tuaku bangun dan meminum susu yang kubawa.

Ya Allah jika yang kulakukan itu menurut-Mu tulus karena mengharap keridhahan-Mu, maka berilah kami jalan keluar dari kesulitan yang sedang kami hadapi ini". Batu besar itu pun bergeser sedikit, tetapi mereka belum dapat keluar.

Orang kedua berkata, "Ya Allah Engkau Maha Mengetahui dahulu aku pernah jatuh cinta kepada putri pamanku. Aku sangat menginginkannya, tetapi ia selalu menolakku. Pada suatu hari, ketika ia sangat membutuhkan harta untuk menyambung hidupnya, kuberi ia 120 dinar dengan syarat ia tidak boleh menolak perlakuanku terhadapnya. Syarat itu pun ia terima. Ketika aku benar - benar mengusai dirinya, tiba - tiba ia berkata, "Haram bagimu membuka stempel kecuali dengan cara yang benar." (Maksudnya, lelaki itu tidak boleh berhubungan intim dengannya sebelum sah sebagai suaminya). Ketika kudengar ucapannya tersebut, segera kutinggalkan dirinya, dan aku pun terhindar dari dosa. Kutinggal dirinya, padahal ia adalah wanita yang paling aku cintai. Di samping itu uang dinar yang telah kuberikan kepadanya tidak kutarik kembali. Ya Allah jika kulakukan semua itu tulus mengharap keridhaan - Mu, maka berilah kami jalan keluar dari kesulitan yang sedang kami hadapi ini." Batu besar itu sekali lagi bergeser, tetapi mereka belum dapat keluar.

Sedangkan orang yang ketiga berkata, "Ya Allah aku memiliki banyak karyawan. Gaji mereka selalu kubayar. Suatu ketika, salah seorang karyawanku tidak mengambil gajinya. Akhirnya, kujadikan gajinya tersebut sebagai modal kerja hingga berkembang banyak. Setelah beberapa hari lama, ia datang menemuiku dan berkata, "Wahai hamba Allah, bayarlah gajiku."

"Semua onta, sapi, kambing dan budak yang kau lihat ini adalah gajimu," jawabku.

"Hai hamba Allah, jangan mempermainkanku," ucapnya.

"Aku tidak mempermainkanmu."

Ia kemudian mengambil semua harta kekayaan itu dan tidak sedikit pun menyisakan untukku. Ya Allah jika yang kulakukan itu tulus untuk mencari keridhaan - Mu maka berilah kami jalan keluar dari kesulitan ini."

Batu besar itu pun bergeser dan mereka dapat keluar dengan selamat. (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad)

Berdasarkan hadist diatas, para ulama sepakat bahwa bertawassul dengan amal shaleh dapat dilakukan.

Disadur dari bukunya Habib Novel bin Muhammad Alaydrus, Mana Dalilnya 1 halaman 114 -116

Berbagai Bentuk Doa Tawassul Oleh Habib Novel bin Muhammad Alaydrus (Solo - Jawa Tengah) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Abdul Aziz

0 komentar:

Posting Komentar