Menyajikan informasi tentang agama islam, rekaman MP3, dan video kajian islam.


      Untaian Mutiara      

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”(HR. Muslim no. 2963) ● Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah no. 2414) ● "Kebajikan yang paling ringan adalah,dengan menunjukkan raut wajah berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut." (Sayyidina Umar bin Khattab r.a)

Senin, 15 Juni 2015

Kesombongan Hanya Patut Bagi Allah

Allah Al - Mutakabbir (Yang Maha Sombong)

Allah Al - Mutakabir adalah dzat yang mengenakan sifat keagungan dan menampakkan sifat tersebut kepada selain-Nya. Dialah Dzat pemilik kesombongan atau kebanggaan pada perbuatan sendiri. Sifat ini hanya dimilik Allah, karena hanya Dialah yang berhak untuk menyombongkan diri kepada segenap Mahkluk Hidup.

"Dialah Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Raja Yang Maha Suci. Yang Maha Sejahterah, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."



Imam Al Ghazali mengataka bahwa Al - Mutakabbir adalah Dzat Allah yang memandang selain-Nya hina rendah, sebagai mana pandangan raja kepada hamba sahayanya, serta merasa bahwa keadungan dan kebesaran hanya miliknya.

"Maha Suci Dzat yang mempunyai kekuatan, kekuasaan, kebesaran, dan keagungan."

Semakin jelaslah kesombongan itu hanya patut ditunjukkan oleh Allah. Sedangkan manusia, sama sekali tidak memiliki alasan untuk menyombongkan diri. "Bukankah dalam neraka jahanam itu ada tempat bagi orang - orang yang menyombongkan diri".

Pesan Sosial - Ekonomi
Kemaha besaran hanya pantas melekat pada Allah. Ini berarti kita maha kerdil di hadapa-Nya. Dimensi kemanusiaan yang terungkap dari Ke-Maha Besaran Allah yaitu :

Jangan bersikap sombong
Kesombongan yaitu merendahkan / menyepelekan orang lain dan mengingkari kebenaran. Sifat ini merupakan wujud dari pengingkaran terhadap derajat kemuliaan manusia di hadapan Allah dan kekerdilan manusia di hadapan Yang Maha Besar.

Memandang Potensi Diri Sebagai Karunia Allah
Allah telah memberikan potensi kepada setiap hamba-Nya untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi - pribadi yang besar. Karenanya manfaatkan seoptimal mungkin potensi tersebut demi meraih kehidupan yang bahagia dan kesuksesan dalam karir.

Landasan Sikap dan Mental
Tidak mau tunduk pada hawa nafsu, syahwat, serta nafsu rendah lainnya seperti berlebih - lebihan dalam makan dan yang lainnya. Tidak terlena dan terpedaya oleh budaya hidup metralisme dan hedoisme. Memandang potensi diri sebagai anugrah dari Allah yang harus diberdayakan demi menjadi pribadi yang berjiwa besar yaitu pemaaf tidak merasa kecil jika mengaku salah dan meminta maaf lebih dahulu, tidak malu untuk mengakui kelemahan diri. Bersedia belajar meski dari orang yang lebih junior, rendah hati dan menjauhi segala sikap dan perilaku yang bisa menumbuhkan sifat sombong. Menyakini bahwa kehidupan yang abadi adalah kehidupan akhirat sehingga kehidupan dunia ini diarahakan untuk mengharap keridhaan Allah. Sebab semua hal yang bersifat keduniawian adalah fana.





Kesombongan Hanya Patut Bagi Allah Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Abdul Aziz

1 komentar: