Menyajikan informasi tentang agama islam, rekaman MP3, dan video kajian islam.


      Untaian Mutiara      

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”(HR. Muslim no. 2963) ● Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah no. 2414) ● "Kebajikan yang paling ringan adalah,dengan menunjukkan raut wajah berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut." (Sayyidina Umar bin Khattab r.a)

Selasa, 02 Juni 2015

Rasa Nyaman dengan Mengenal Allah oleh Ust Yusuf Mansur (Pengasuh PPPA Darul Quran)

Banyak orang yang hanya sekedar tahu mengenai Allah tetapi tidak mengenalNya. Banyak juga yang sudah mengenal, tapi tidak mengindahkanNya. Allah tidak disarankan dekat hatinya sehingga apapun yang mereka lakukan, arah manapun yang mereka tuju, tidak didasari oleh kesadaran akan kecintaanya kepada Allah. Mereka tahu akan kebesaran Allah tapi tidak berusaha mendekatiNya.

Mari perhatikan hal - hal berikut ini. Seseorang sering merasa aman apabila ia bersama dengan orang yang ia percaya mempunyai power (kekuatan atau kelebihan). Baik itu kelebihan berupa kekuasaan, keberanian, kekayaan, dan lain sebagainya. Yang dianggap mempunyai kelebihan daripada ia sendiri.

Coba perhatikan juga perilaku manusia sehari - hari. Seorang anak akan merasa terlindungi bila ada sang ibu atau sang ayah di dekatnya. Seorang pedagang kaki lima akan merasa aman bila mempunyai koneksi pemegang wilayah, atau seseorang merasa power full, bahkan over acting bila mempunyai kerabat atau teman dari orang angkatan atau pejabat. Sampai - sampai saking merasa amannya seorang penjahat (apapun bentuk kejahatannya) tetap hidup dengan tenang tanpa peduli hukum apabila mempunyai backing.



Itu baru perasaan aman. Coba sekarang kita tengok seorang gadis ia akan merasa damai dan bahagia apabila terus berdekatan dengan pria pujaannya. Atau sebaliknyasi pria ia tidak akan mau melepas sedetikpun bidadarinya. Lalu pernahkan terlintas di benak kita keinginan terus bersama Allah atau justru malah ingin menjauh ? atau merasa tidak perlu lantaran dia sudah merasa senang dan berkecukupan ? Bayangkanlah, jika lantaran dekat dengan seorang pejabat saja seorang sudah bisa merasa hidup mewah dan beruntung lalu mengapa tidak merasa lebih beruntung lagi, jika ia dekat dengan Sang Pencipta yang telah menciptakan dan memiliki alam ini ? Mengapa justru kita menjauh dari Yang Maha Pemberi, yang telah memberikan seluruh kenikmatan yang tidak terhitung kepada kita ? Kemudian apabila wong cilik atau seorang abdi dalem sudah merasa aman bila dekat dengan sang penguasa, tentu kenapa kita merasa lebih aman dengan dekat dengan Penguasa alam ini, yang kekuasaanya tidak terbatas dan tidak bertepi.



Bila demikian adanya, kita harus merenungkan kembali bagaimana sesungguhnya kedekatan kita dengan Allah. Bila kedekatan dan pengabdian kita kepada Allah terkalahkan dengan kedekatan dan pengabdian kita kepada manusia, atau ketergantungan kita pada manusia, atau ketergantungan kita pada Allah, maka kualitas ketauhidan kita patut ditanyakan. Atau justru hanya jawaban sederhana yang kita pakai untuk menjawab permasalahan di atas yakni bahwa kita tidak atau belum mengenal Allah sebagaimana kita mengenal pejabat atau raja tersebut. Bisa jadi karena kita tidak pernah, mau mengenalnya dengan segala ke-mahan-Nya.

Cobalah kenali Allah, agar kita mampu menempatkan Allah di atas segala - segala sehingga keputusan kita kepada raja penguasa, pejabat pemerintah atau siapapun tidak menjadikan kita membelakangi Dia.

Perasaan jauh dari Allah (tidak mampu merasakan kehadiran Allah) juga akan membuat manusia berperilaku sewenang - wenang dan sombong bertindak destuktif, arogan, menggunakan harta tidak sesuai dengan ketentuan Allah dan perbuatan lain yang menuruti keinginan hawa nafsu apa penyebabnya ? Bisa jadi sederhana yaitu, tadi lantaran tidak mengenal Allah.

Wallahu a'lam.

Rasa Nyaman dengan Mengenal Allah oleh Ust Yusuf Mansur (Pengasuh PPPA Darul Quran) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Abdul Aziz

0 komentar:

Posting Komentar