Menyajikan informasi tentang agama islam, rekaman MP3, dan video kajian islam.


      Untaian Mutiara      

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”(HR. Muslim no. 2963) ● Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah no. 2414) ● "Kebajikan yang paling ringan adalah,dengan menunjukkan raut wajah berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut." (Sayyidina Umar bin Khattab r.a)

Kamis, 23 Juli 2015

Dunia Tashawwuf - Tiga Macam Taubat

Taubat terbagi menjadi tiga golongan, yaitu :

Pertama, taubat orang awam yaitu taubat dari dosa dan keburukan. Kedua, taubat orang khash adalah mengosongkan hatinya dari ma'rifat selain Allah SWT, dan ketiga, taubat orang akhash adalah dengan menenggelamkan ruhnya dalam mahabbah (cinta) Allah SWT, bukan mahabbah selain-Nya, (Jami' al-Ushul fi al - Auliya', halaman : 76 )



Pembagian - pembagian tersebut didasarkan pada maqam (tingkatan - tingkatan tertentu). Orang 'awam adalah orang biasa pada umumnya. Sedangkan orang khash ada yang menyebutkan bahwa ini adalah tingkatan para ulama, dan para wali (kekasih) Allah SWT, dan orang akhas atau akhashsul adalah tingkatan bagi para Nabi dan Rosul.

Mengenai syarat - syarat taubat dijelaskan sebagai berikut :

Syarat - syarat taubat adalah menyesali perbuatan yang jelek, meninggalkan perbuatan jelek seketika, membulatkan tekad (berniat) untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat, (ar - Risalah al - Qusyairiyah, halaman : 92, lihat juga dalam kita Minahu as - Saniya, halaman : 2). Juga dijelaskan :

Dan syarat taubat menurut golongan Ahlussunah wal Jama'ah ada tiga : menyesali perbuatan buruk, dan bersungguh - sungguh untuk tidak mengulangi perbuatan buruk tersebut di masa yang akan datang, (Jami' al Ushul fi al - Auliya', halaman : 177 : 178).

Selanjutnya diterangkan, Sebagian 'Ulama' berkata: "Syarat - syarat taubat ada 8. yang tiga sudah disebutkan sebelumnya. Dan yang keempat, menerima aniaya manusia, dan memenuhi hak - haknya. Kelima, mengqadha kewajiban yang telah tertinggal. Keenam, menghilangkan setiap daging yang tumbuh dari barang haram dengan riyadhah dan mujahadah. Ketujuh, mencari makanan, minuman, dan pakaian yang halal. Kedelapan, mensucikan hati dari tipu daya, rekayasa, hasud, dan banyak berangan - angan, dan lain sebagainya", (jami' al - Ushul fi al - Auliya', halaman : 178).

Berikut adalah penjelasan lafadz - lafadz yang berlaku dikalangan 'Ulama' Sufi, antara lain :
Al - Haq bil Haq lil Haq. Al - Haq yang dimaksud adalah Allah SWT dan di dalam keterangan tafsir Abu Shalih :

Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka ... (QS. al - Mu'minun : 71)

Abu Said menjelaskan, yang dimaksud kalimat tersebut diatas adalah mengenai hati seorang hamba yang bersemayam bersama al - Haq dengan al - Haq dan karena al - Haq. Yaitu al - Haq adalah Allah SWT.

Minhu Bihi Lahu, yaitu dari Allah SWT dengan Allah SWT dan karena Allah SWT maksud dari kalimat tersebut adalah seorang hamba Allah yang melihat amal perbuatan dan disandarkan pada dirinya sendiri, maka ketika hatinya sudah dipenuhi dengan cahaya ma'rifat, dia akan tahu bahwa semua perkara itu dari Allah SWT, berdiri dengan izin Allah SWT, diketahui karena Allah SWT, dan dikembalikan pada Allah SWT hal inilah yang singgah dihati hamba Allah SWT dalam suatu waktu, kemudian timbul dalam hatinya perasaan ridha dan menyerahkan diri pada Allah SWT dan sifat - sifat baik lainnya, maka hati menjadi jernih pada setiap tingkah laku dan waktunya (al - Luma' fi Tarikh al - Tashawwuf al - Islami. halaman : 287).

Sahal berkata : bahwa ayat - ayat adalah milik atau untuk Allah SWT. Mukjizat adalah untuk para Nabi, karamah untuk para wali, al - Maghutsat (pertolongan) untuk orang - orang yang membutuhkan, dan al - Tamkin (semangat untuk beribadah) bagi orang - orang tertentu, (Thabaqat al - Shufiyah, halaman : 171)

Berikutnya penjelasan mengenai tida ungkapan tentang pembagian ilmu ma'rifat (ilmu pengetahuan). Yakni Ungkapan yang digunakan untuk menunjukkan ilmu - ilmu yang agung, yaitu : 'Ilmu yaqin, 'Ainul Yaqin' dan Haqqul Yaqin'.

Siraj al - Thalibin, juz 1 halaman : 43

Dunia Tashawwuf - Tiga Macam Taubat Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Abdul Aziz

0 komentar:

Posting Komentar