Menyajikan informasi tentang agama islam, rekaman MP3, dan video kajian islam.


      Untaian Mutiara      

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.”(HR. Muslim no. 2963) ● Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah no. 2414) ● "Kebajikan yang paling ringan adalah,dengan menunjukkan raut wajah berseri-seri dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut." (Sayyidina Umar bin Khattab r.a)

Sabtu, 08 Agustus 2015

Di Balik Tradisi Haul

Dibalik Tradisi Haul - KH. Harun Ismail dari Kota Blitar

Haul secara lughat artinya peringatan tahunan dari wafatnya tokoh ulama yang telah berjasa kepada masyarakat. Haul itu masanya selama dua belas bulan yang awalnya tidak ada batasanya, berbeda dengan As - Sanah atau Al - Aam. Apabila As - Sanah Al - Hijriyyah masanya selama dua belas bulan yang diawali dengan bulan Muharrom dan diakhiri bulan Dzul Hijjah, begitu juga As - Sanah Al - Masihiyyah masanya selama dua belas bulan yang diawali dengan bulan Januari dan diakhiri bulan Desember.

Adapun haul awal dan akhirnya berkaitan dengan tanggal, hari atau bulan kematian. Artinya tidak harus menunggu bulan Januari atau Muharram. Dan perlu kita ketahui bahwa Haul termasuk sunnah Rasulullah SAW dan sunnah Al - Khulafa Ar - Rasyidin. "Adalah Rasulullah SAW berziarah kepada makam syuhada uhud dalam setiap tahun (haul). (HR. At - Tirmidzi).

Maka dari sinilah muncul istilah haul. Artinya mengadakan haul itu mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan termasuk suatu amalan ibadah yang ada pahalanya. Dalam masyarakat kita yang dinamakan haul itu minimal ada dua kriteria. Pertama, kita berkunjung (sowan), datang pada ulama yang kita hauli atau kepada dzurriyahnya dan kedua membawa sesuatu (bisyarah).

Di dalam bait Al - Fiyyah Ibnu Malik bab badal telah dijelaskan, bahwa santri itu adalah pengganti dan penerusnya gurunya. Dan jenisnya badal itu ada empat, pertama badal kul min kul. kedua badal ba'dhu min kul. Ketiga, badal isytimal dan yang keermpat badal idhrab atau ghalat. Bunyi baitnya adalah, "ka zurhu khalidan wa qabbilhu yada wa'rifhu haqqahu wa khud nablan muda".

Badal kul min kul seperti lafadz "ka zurhu khalidan / kunjungilah gurumu yakni khalid" artinya berziarahlah / berkunjunglah kepada para guru - gurunya. Apabila guru - guru kita masih hidup kita kunjungi ke rumahnya (sowan) dan apabila guru - guru sudah meninggal dunia maka ziarahilah, berkunjunglah pada makam - makamnya.



Didalam kita Ta'limul Muta'alim buah karya dari Syeikh Az - Zarnuji dijelaskan, ada seseorang guru bernama As - Syeikh Al - Imam Al - Qadhi Abu Bakar Az - Zaranji murid dari Syeikh Al - Imam Al - Ajal Syamsul Aimmah Al - Hulwani. Ketika Syeikh Az - Zaranji telah menjadi Qadhi dan sang gurunya Syeikh Al - Hulwani pidah dari Bukhara ke kampung sebab ada masalah. Maka murid - muridnya Syeikh Al - Hulwani banyak yang berkunjung, berziarah kepadanya terkecuali satu muridnya yang bernama Syeikh Az - Zaranji.

Beberapa hari kemudian Syeikh Az - Zaranji bertemu dengan gurunya Syeikh Al - Huwani, dan bertanyalah sang guru keada muridnya, "li maadza lam tazurni (mengapa kamu tidak mengunjugiku) dan Syeikh Zaranji menjawab, "kuntu masyghulan bi khidmati waalida (saya sibuk merawat ibuku yang sudah tua) yang akhirnya tidak sempat berkunjung ke rumahmu. Seketika itu Syeikh Al - Huwani bertanya kepadanya, "turzaqu al - umra wa laana turzaqu raunaqaddarsi (kamu akan diberi umur panjang dan kamu tidak diberi kebaikan dan enaknya menuntut ilmu / ngajji) sebab kamu berkhidmat kepada ibumu samapi mengalahkan saya sehingga kamu tidak sempat berkunjung kerumahku". Yang benar adalah keduanya harus kita layani sebab derajatnya guru itu lebih mulia.

KH. Harun Ismail dari Kota Blitar

Di Balik Tradisi Haul Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Abdul Aziz

0 komentar:

Posting Komentar