SAFARI DAKWAH MENUJU PULAU SEBERANG MAJLIS MAULID WAT ' TALIM RIYADLUL JANNAH
Masih ingat dengan kisah Rasulullah S.A.W ketika berdakwah di thaif? Thaif adalah wilayah yang berjarak sekitar 80 kilometer dari Tanah Suci Makkah itu merupakan salah satu tempat yang bersejarah dalam perkembangan agama Islam. Sebelum kedatangan Rasulullah S.A.W penduduk thaif yang disebut dengan Bani Tsaqif paling banyak menganut ajaran Animisme dan Dinamisme. Peristiwa hijrah Rasulullah SAW ke Thaif, menurut Thabaqat Ibnu Sa’ad, terjadi pada bulan Syawal tahun kesepuluh kenabian. Bagi Rasulullah S.A.W inilah tempat dakwah tersulit karena beliau mengalami penolakan yang sangat hebat dari Bani Tsaqif saat hijrah ke Thaif. Tapi tak ada kata marah dari Rasulullah S.A.W justru beliau dengan ikhlas mendo’akan anak cucu keturunan mereka kelak agar menyembah Allah S.W.T dan tidak berbuat syirik dalam bentuk apapun.
Tidak bermaksud mensejajarkan dakwah Rasulullah S.A.W dengan cara dakwah jaman sekarang,karena kita tidak akan pernah mampu menjangkaunya,,,tapi paling tidak ikutilah semangat yang diajarkan oleh Rasulullah S.A.W, semangat yang penuh cinta kasih yang bisa meluluhkan hati siapapun yang melihatnya.
Berangkat dari semangat dakwah Rasulullah S.A.W. tersebut, pada tanggal 17 Syawal 1434 H, Majelis Maulid Wat Ta’lim Riyadlul Jannah menuju pulau seberang yaitu Pulau Bali, Pulau yang berpenduduk mayoritas beragama hindu, pulau yang juga disebut-sebut sebagai surga dunia di mata dunia dengan menawarkan beragam keindahan dunia fana’ yang mampu menarik mata para turis-turis asing yang mendatanginya, namun semua itu tak menyurutkan niat Majelis Maulid Wat Ta’lim Riyadlul Jannah untuk mengadakan safari dakwah Agama Islam dalam rangka Tabligh Akbar Bali Bersholawat bersama Majelis Maulid Wat Ta’lim Riyadlul Jannah dengan mengusung tema “DARI BALI UNTUK PERDAMAIAN DAN KEAMANAN INDONESIA”.
Kegiatan yang diselenggarakan di Lapangan Renon Monumen Puputan Margarana Sanur, Kota Denpasar Bali ini bisa terselenggara juga tak lepas dari bantuan beberapa pihak yakni GP Anshor Bali, Arema Kota Bali , Perkumpulan warga Banyuwangi di seluruh Bali, Majelis dzikir dan istighosah al ustmaniyah , Majelis Rasulullah cabang Bali dan juga dari jajaran ke Polisi an pulau Bali yang membantu mengamankan kegiatan ini.
Acara yang berlangsung dengan hikmad ini dibuka dengan pembacaan dzikir dan istighosah yang dipimpin oleh Gus Thoha Al Ustmaniyah pimpinan majelis dzikir dan istighosah al ustmaniyah yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan qasidah oleh Majelis Rasulullah cabang bali hingga pembacaan Maulid Simtuduror oleh para Munsyid Majelis Maulid Wat Ta’lim Riyadlul Jannah. Kegiatan ini juga dihadiri oleh
Menteri Agama Bapak Drs. H. Suryadharma Ali MSi dan juga KH. Nur Muhammad Iskandar SQ dari Jakarta yang didaulat untuk menyampaikan Mauidoh Hasanah. Dalam mauidhoh hasanahnya beliau menyampaikan satu pesan yaitu “Orang islam tidak boleh berputus asa dalam menghadapi masalah, dan cara terbaik menghadapinya adalah dengan berdzikir kepada Allah S.W.T., bahkan Allah S.W.T. menyatakan bahwa Ibadah yang paling besar adalah dzikir kepada Allah S.W.T karena Allah S.W.T. paling suka dengan orang yang berdzikir”.
Namun sebagai manusia biasa kita juga harus selalu mengingat sebuah pepatah “Tidak ada gading yang tak retak”, pepatah ini juga yang ingin kami sampaikan kepada seluruh pembaca, jika terdapat banyak kekurangan yang kita jumpai dalam perjalanan safari dakwah kali ini, baik secara teknis maupun non teknis, atas nama Majelis Maulid Wat Ta’lim Riyadlul Jannah menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya, segenap panitia kegiatan ini telah berusaha semaksimal mungkin demi berlangsungnya kegiatan tersebut, namun kembali lagi sebagai manusia tak akan lepas dari kekurangan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah S.W.T.
Oleh Saudara Aliyah
Facebook : Akun Facebook Penulis
0 komentar:
Posting Komentar